Sabtu, 05 November 2011

UBUD, TEMPAT YANG TAK PERNAH TERBAYANGKAN

Berkunjung ke pulau Bali terakhir kali aku lakukan pada tanggal 11 - 14 Maret 2003 saat berbulan madu. Setelah kami menetap di Manokwari, Papua Barat, rasanya Bali semakin jauh dan tidak lagi menarik untuk dimasukkan dalam daftar tempat yang wajib dikunjungi.  Karena alam Papua sudah cukup indah untuk dinikmati sehingga tidak perlu harus ke Bali. 

Tanpa aku sangka pada bulan Mei 2011 aku diberi kesempatan untuk hamil, anak pertama kami. Mulailah aku mencari informasi tentang kehamilan yang sehat. Sampai suatu hari aku membaca tentang Gentle Birth di http://www.gentlebirthindonesia.com/. Berawal dari sinilah aku mengenal Yayasan Bumi Sehat. Aku juga banyak membaca artikel-artikel tentang kehamilan dan melahirkan yang lain. Walaupun awalnya masih ragu akhirnya aku berketetapan hati untuk mempersembahkan gentle birth bagi buah hatiku. 

Kerinduan yang besar untuk memberikan proses kelahiran yang minim trauma ini memberiku keberanian meninggalkan Manokwari pada usia kehamilan 26 minggu sendirian karena suamiku belum mempunyai kesempatan pada waktu dekat. Pada tanggal 25 Oktober 2011 aku mendarat di pulau Dewata. Disambut matahari berwarna kuning telur asin di ujung landasan bandara Ngurah Rai aku menjejakkan kakiku kembali di pulau Bali. 

Seorang sahabat dan keluarganya telah menantikanku di bandara. Aku diijinkan tinggal bersama mereka ketika aku baru tiba. Dengan gembira mereka mengantarku ke Ubud, tempat Yayasan Bumi Sehat berada, keesokkan harinya. Aku sungguh beruntung karena bertemu langsung dengan Ibu Robin Lim - bidan, pimpinan dari yayasan tersebut, dan kandidat CNN Hero 2011. Ibu Robin sendiri yang memeriksa kandunganku. Wajahnya yang teduh-keibuan itu begitu menenangkan. Apalagi ketika dia mengatakan bahwa kondisiku bagus. Segala kelelahan selama perjalanan dari Manokwari ke Bali terhapus seketika. 

Hari Perkiraan Lahir (HPL) anakku masih cukup lama, yaitu 30 Januari 2012. Masih banyak waktu yang akan aku habiskan di Ubud. Akan ada berbagai pengalaman, pembelajaran, dan pendewasaan yang tersedia untukku asalkan aku mampu menikmati setiap detik hidupku. 

"Manusia bahagia tidak memerlukan semua hal yang terbaik... tetapi manusia bahagia menjadikan apa yang dimilikinya sesuatu yang terbaik." 


1 komentar:

  1. mbak blh minta nomor atau alamat email.nya.. sy berminat mengikuti jejak mba utk melahirkan anak k2 di bumi sehat. tp sy tdk ada sdr atau tmn dibali

    BalasHapus