Senin, 14 November 2011

LAYANAN PENUH KASIH SAYANG DI BUMI SEHAT : AKUPUNKTUR

Hari Senin kemarin dokter akupunktur sudah hadir kembali di Bumi Sehat. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Pukul 9.30 WITA aku sudah meluncur ke Bumi Sehat diantar oleh ojek langganan. Ketika mendaftar, petugasnya mengatakan bahwa berdasarkan nomor antrianku, aku akan dilayani pada jam 2 siang. Aku juga dipersilakan untuk kembali lagi nanti. Sambil mempertimbangkan apakah aku akan pulang dulu atau tidak, kembali aku duduk di kursi rotan di depan ruangan bersalin. Di sampingku ada 2 orang perempuan muda yang sedang duduk juga. Rupanya salah satu dari mereka akan mendapat akupunktur untuk ibu hamil yang mengalami keluhan sakit di perut. Aku memutuskan untuk tidak pulang dan mencoba menikmati kesibukan di sana. Lalu petugas pendaftaran tadi datang dan mengatakan bahwa aku bisa dilayani sekarang. Aku senang sekali. Ternyata intuisiku untuk tidak pulang itu benar.


galeriterapiakupunktur.blogspot.com
Di ruangan akupunktur telah disiapkan 6 tempat tidur. Aku mendapat tempat tidur yang paling kiri. Di sampingku sudah ada seorang perempuan bule sedang hamil dan sudah mendapatkan pelayanan akupunktur. Seorang petugas Bumi Sehat yang lain datang untuk mengukur tekanan darahku. Karena melihat aku lebih nyaman duduk daripada berbaring maka petugas ini memberiku tambahan bantal-bantal untuk ditaruh di punggungku. Bahkan dia menambahkan satu lagi bantal ketika dilihatnya aku masih kurang nyaman. 


Setelah menunggu sekitar 15 menit, karena dokternya harus berkeliling melayani pasien-pasien yang lain, akhirnya tibalah giliranku. Dokter akupunktur ini bernama Marco. Masih muda. Sepertinya berkebangsaan China tapi mungkin besar di Amerika kalau mendengar bahasa Inggris yang dia gunakan. Marco menanyakan keluhanku. Aku mengatakan sering terbangun pada malam hari hanya untuk berganti posisi tidur dan kadang-kadang betisku kram. Marco memegang kakiku dan dia mengatakan kakiku dingin. Lalu tanganku juga dipegang dan dikatakan tanganku hangat. Lidahku diperiksanya. Dia menyimpulkan bahwa tubuhku bagian atas lebih panas daripada kakiku karena aku banyak berpikir. Oops... ketahuan deh! Aku akui memang aku banyak berpikir meskipun berusaha untuk tidak panik. 


Marco mulai bekerja dengan jarum-jarumnya. Jarum pertama ditusukkan di dahiku, di antara alis mataku. Rasanya itu untuk membantu pikiranku menjadi lebih rileks. Dua jarum berikutnya dipasang di lengan kanan dan kiri. Selanjutnya dua jarum ditusukkan di bawah lutut kanan dan kiri agak keluar. Pada jarum-jarum ini juga dipasang moksa yang berfungsi menghangatkan kakiku. Dua jarum terakhir dipasang di titik antara ibu jari kaki dan jari kedua. Aku mendengar Marco berkata kepada petugas Bumi Sehat yang membantunya untuk menyalakan moksa bagiku sebanyak 2 putaran. Sekitar setengah jam aku duduk diam dan mencoba untuk rileks dengan 7 jarum menancap di tubuhku.


Moksa
einklang.com
Tibalah waktunya untuk melepas jarum-jarum tersebut. Petugas yang tadi memeriksa tekanan darahku datang lagi sambil membawa kotak tempat mengumpulkan jarum-jarum yang sudah dipakai dan kapas beralkohol. Dengan suara lembutnya petugas ini memintaku untuk menarik napas sebelum dia menarik jarum dari kulitku. Lalu kapas beralkohol itu diusapkan ke titik bekas jarum. Begitu terus sampai tubuhku bebas dari ketujuh jarum tadi. 


Aku merasa agak pegal karena duduk diam selama setengah jam tadi. Tapi efek akupunktur tadi terasa ketika aku tiba di rumah. Siang itu aku mengantuk dan bisa tidur selama 1 jam. Pada malam hari aku hanya terbangun satu kali untuk buang air dan mampu tertidur kembali tanpa kesulitan. 


Senin depan aku akan ikut akupunktur lagi. Meskipun tidak ada keluhan, ibu hamil bisa mendapatkan akupunktur untuk "Happy Baby Treatment". Semua pelayanan penuh kasih sayang yang aku dapatkan di Bumi Sehat itu harganya tak terhingga alias gratis. Aku sama sekali tidak ditarik satu rupiah pun. 


Terima kasih, Bumi Sehat. Terima kasih, Ibu Robin Lim. Aku semakin bersemangat mem-vote Ibu Robin Lim agar memenangkan CNN Hero 2011 sehingga semakin banyak pelayanan penuh kasih sayang yang bisa dibagikan bagi sesama yang membutuhkan. 


"Speak tenderly to them. Let there be kindness in your face, in your eyes, in your smile, in the warmth of your greeting. Always have a cheerful smile. Don't only give your care, but give your heart as well." ~Mother Teresa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar