Sabtu, 05 November 2011

MENEMUKAN RUMAH DI UBUD

Masih jam 4.30 WITA ketika aku terbangun pagi itu. Pikiranku terus berputar karena aku  belum menemukan tempat tinggal di Ubud. Aku masih di Jimbaran. Meskipun sudah menghubungi seorang kenalan untuk membantu mencarikan kamar yang bisa aku sewa di Ubud, tetapi keberadaanku yang jauh dari Ubud membuat proses pencarian ini menjadi tidak efektif. Aku harus menentukan sendiri apakah aku menyukai kamar tersebut atau tidak. Pagi itu aku memutuskan aku harus ke Ubud. Tinggal di hotel dulu untuk sementara sambil mencari tempat tinggal seperti yang aku inginkan.

Tunjung Bungalows
Tanggal 28 Oktober 2011, sahabatku beserta keluarganya kembali mengantarku ke Ubud. Kami mulai dengan mencari hotel di sekitar Yayasan Bumi Sehat. Tetapi karena tarifnya melebihi anggaranku maka kami terpaksa mencari di lokasi yang agak jauh. Setelah bertanya ke beberapa orang, akhirnya aku memilih Tunjung Bungalows sebagai pos pertamaku di Ubud. Penginapan dengan harga terjangkau dan memiliki taman dan kolam ikan yang indah persis di depan kamarku. Aku mengatakan kepada pemiliknya bahwa aku berencana menginap selama 3 hari. Padahal aku belum tahu apakah dalam 3 hari itu aku pasti mendapatkan tempat tinggal. 


Keesokan harinya orang tuaku dari Surabaya datang berkunjung. Kami menghabiskan waktu bersama selama 2 hari. Biarpun merasa senang bisa bertemu mereka, aku masih gelisah karena belum mendapatkan tempat tinggal tetap. Pada hari Minggu siang tiba-tiba aku terdorong mengusulkan kepada mereka untuk makan siang di Bali Buddha. Melalui salah satu pramusaji di sanalah aku mendapatkan informasi kamar yang bisa aku sewa untuk beberapa bulan yaitu Ibu Ratna Homestay. Inilah rumahku di Ubud sekarang 
Tampak Depan

Tempat tidurnya

Lemari dan Meja Rias
Kamar Mandi
Dapur
Meja Kerja

Sampai hari ini aku merasa nyaman tinggal di sini. Biarpun tidak terlalu dekat dengan Yayasan Bumi Sehat tetapi lingkungannya mendukung untuk pemenuhan kebutuhan makanku sehari-hari. Harganya juga masih masuk dalam anggaranku. Udara yang sejuk benar-benar surga bagi ibu hamil seperti diriku.

Proses pencarian dan penemuan tempat tinggal ini mengajariku bahwa dalam kebutuhan apa pun pertama-tama aku harus tenang. Lalu mulai mendengarkan kata hati. Ketika aku tenang, desakan hatiku menjadi bukan sekedar perasaan kacau tetapi sebuah intuisi yang bisa aku ikuti.

1 komentar:

  1. bu, boleh tau dimana ibu ratna homestay ini bu? saya juga sedang mencari kosan di ubud

    BalasHapus